SENIN 19 Juni 2017, Anak Lembaga Pembinaan Khusus Anak Bengkulu (LPKA Bengkulu) kedatangan tamu yaitu ibu Hj. Lily Martiani Maddari selaku Ibu Gubernur Bengkulu dan ketua PKK Bengkulu. Kedatangan beliau berkenaan dengan kegiatan Pembinaan Bagi Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum. Kegiatan Tersebut langsung dibuka dan diresmikan oleh Ibu Hj. Lily Martiani Maddari, dalam kata sambutannya beliau mengatakan bahwa dengan masuknya Anak ke LPKA Bengkulu ini menjadi pelajaran dan sarana untuk intropeksi diri bagi Anak guna memperbaiki diri karena masa depan Anak LPKA Bengkulu masih panjang, beliaupun berharap ini yang pertama dan terakhir Anak berada di LPKA Bengkulu. Ibu Hj. Lily Martiani Maddari juga menghimbukan kepada pihak yang terkait dengan anak, baik itu dibidang Pendidikan, Pemerhati, Pembinaan dan lain - lain yang berda di Provinsi Bengkulu untuk lebih memfokuskan perhatian mereka kepada Anak yang berada di LPKA Bengkulu karena sangat disayangkan apabila dengan masuknya Anak ke LPKA Bengkulu ini membuat mereka tidak diterima di masyarakat dan Hacurnya masa depan mereka karena putusnya pendidikan. Pada Kesempatan itu Hj. Lily Martiani Maddari selaku ketua PKK Provinsi Bengkulu memberi bantuan 1 unit TV dan Perlengkapannya, diharapkan bantuan tersebut dapat gunakan sebagai salah satu media pembinaan untuk Anak LPKA Bengkulu.....
Kepala LPKA Bengkulu Hari Winarca menyambut baik kunjungan maupun bantuan dari Ibu Hj. Lily Martiani Maddari, karena memang pada kenyataannya Pihak LPKA Bengkulu sangat berharap dari pihak pihak luar yang mempunyai kepedulian terhadap Anak untuk sama - sama membina dan mendidik Anak LPKA Bengkulu karena mereka merupakan generasi penerus yang harus kita selamatakan. dengan keadaan yang ada saat ini pihak LPKA Bengkulu semaksimal mungkin telah melakukan pembinaan dan pendidikan terhadap Anak dengan berkerjasama dengan pihak luar. Kendala terbesar dalam proses pembinaan di LPKA Bengkulu adalah belum adanya Gedung, untuk sementara ini LPKA Bengkulu berkantor di Rumah Tahanan Negara Bengkulu (Rutan), Hal yang paling dikhawatirkan adalah bertemunya Anak dengan Tahanan ataupun Warga Binaan Pemasyarakata yang berada di Rutan Bengkulu. Hal tersebut tentu akan berdampak secara psikologis dan hal paling berbahaya adalah adanya proses edukasi dari Tahanan atau Warga Binaan Pemasyarakatan ke Anak sehingga sebelumnya Anak hanya bisa mencuri ayam setelah keluar dari LPKA bisa mencuri motor, tentu saja kita berharap hal tersebut tidak terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar